Analisa
Kepemimpinan
Pada hari ini kami akan membahas tugas terkait Analisa kepemimpinan
atasan di lingkup pekerjaan. Pada program NUWSP terdapat pembagian regional
menjadi Regional Management Advisory Consultant (RMAC) wilayah 1 dan
wilayah 2 dimana atasan kerja yang akan kami Analisa yaitu Koordinator Field
Assistant RMAC wilayah 1 dimana membawahi Field Assistant (FA) Tenik dan
Keuangan pada 7 Lokasi Proyek Konstruksi meliputi Palembang, Medan, Sawahlunto,
Indragiri Hilir, Bogor, Semarang dan Sragen dengan total ada 7 FA Keuangan dan
7 FA Teknik.
Berikut adalah indikator Analisa kepemimpinan yang akan menjadi penilaian
dari pimpinan kami sebagai FA yaitu Koordinator FA:
1.
Iklim saling mempercayai
Pada
lingkungan kerja RMAC1 antara Koordinator FA dengan kami para FA sangat
menjunjung rasa saling percaya. Dimana rasa saling percaya itu muncul
diakibatkan pemilihan Koordinator FA tersebut berasal dari para FA yang
mengikuti seleksi pemilihan Koordinator FA sehingga para FA merasa yakin dan
percaya akan kemampuan Koordinator FA.
2.
Penghargaan terhadap ide bawahan
Terkait
bentuk penghargaan terhadap ide bawahan yaitu adanya penyampaian langsung ide
bawahan kepada atasan Koordinator FA sebagai saran dan masukan karena mengingat
NUWSP adalah pilot project sehingga ide bawahan akan sangat diapresiasi
dan akan dimasukkan ke dalam rapat koordinasi pembahasan 3 bulan sekali
(workshop).
3.
Memperhitungkan perasaan bawahan
Terkait
perilaku Koordinator FA tetap memperhitungkan perasaan bawahan, ini dibuktikan
dengan kesediaan Koordinator FA untuk dapat dihubungi setiap saat serta
bilamana ada kasus-kasus tertentu yang mempengaruhi penilaian para FA, Koordinator
FA akan melakukan diskusi secara personal untuk menjaga perasaan kepada FA lain
agar tidak menimbulkan pandangan negative dari FA lain atas penilaian yang
kurang memuaskan kepada salah satu FA.
4.
Perhatian pada kenyamanan kerja bagi para
bawahan
Terkait
perhatian pada kenyamanan yaitu terdapat pada adanya kesepakatan Bersama antara
Koordinator FA dan para FA terkait jam pengumpulan laporan harian. Dari hal
tersebut dapat disimpulkan adanya perhatian pada kenyamanan kerja bagi para FA
dimana Koordinator FA menyediakan tempat untuk diskusi terkait kesepakatan jam
terakhir pengumpulan laporan mengingat banyaknya kegiatan FA di lapangan.
5.
Perhatian pada kesejahteraan bawahan
Untuk
peran Koordinator FA dalam kesejahteraan FA mungkin lebih kepada aspek
penyampaian informasi terkait reimbursement biaya transport dan keperluan lain
dari FA yang akan disampaikan kepada Koordinator FA untuk diteruskan kepada
Management sehingga FA tetap dapat mendapatkan kesejahteraan berupa hak untuk
claim biaya tersebut dengan bantuan Koordinator FA.
6.
Pengakuan atas status para bawahan secara
tepat dan proposional
Terkait
pengakuan oleh Koordinator FA yaitu sudah tepat dan proposional karena adanya
perbedaan tugas dan tanggung jawab antara FA Keuangan da FA Teknik sehingga Koordinator
FA berperan dalam mengakomodir informasi yang diterima oleh FA sesuai bidang masing-masing
sehingga dapat mencerminkan adanya pengakuan atas status secara tepat dan
proposional.
7.
Memperhitungkan faktor kepuasan kerja
para bawahan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dipercayakan padanya
Terkait
kepuasan kerja para FA terhadap tugas yang diberikan oleh Koordinator FA yaitu Koordinator
FA sudah puas terkait ketepatan waktu penyelesaian tugas yang diberikan karena
memang proyek NUWSP sudah berjalan hamper 1 tahun sehingga para FA sudah
terlatih untuk menyelesaikan tugas sesuai harapan Koordinator FA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar